Santo Andreas, Rasul
30 November
Santo
Andreas, Rasul
Andreas, salah seorang dari
keduabelas Rasul Yesus, Tuhan kita. Mulanya ia berguru pada Yohanes Pembaptis;
tetapi kemudian ia bersama seorang kawannya mengikuti dan menjadi murid Yesus,
segera setelah Yohanes mengarahkan perhatian murid-muridnya kepada Yesus dengan
menyebutNya "Anak Domba Allah" yang dinantikan Israel (Yoh 1:36-42).
Saudara Simon Petrus ini adalah
nelayan kelahiran Betsaida, sebuah kota di tepi danau Genesaret (Mrk 6:45; Yoh
1:44; 12:21). Ayahnya Yohanes (Yona) adalah juga seorang nelayan di Kapernaum,
sebuah kota yang letaknya 4 km sebelah barat muara Yordan pada danau Genesaret.
Andreas-lah yang membawa Simon saudaranya (yang kemudian disebut Yesus
'Petrus', Si Batu Karang) kepada Yesus. Bersama Yakobus dan Yohanes (anak-anak
Zebedeus). Andreas dan Simon adalah murid-murid Yesus yang pertama. Ketika
beberapa orang Yunani mau bertemu dengan Yesus, Andreas-lah yang membawa mereka
kepada Yesus dan menyampaikan maksud mereka itu kepadaNya. Karena keutamaannya
ini, Santo Beda menjuluki dia "Pengantar kepada Kristus.
Andreas memainkan suatu peran
yang penting di dalam peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus. Ia hadir pada saat
Yesus mengadakan mujizat perbanyakan roti kepada lima ribu orang; bahkan justru
dialah yang memberitahukan kepada Yesus perihal anak lelaki kecil yang membawa
lima ketul roti dan dua ekor ikan itu (Yoh 6:5-9). Ia juga ada di antara empat
orang rasul yang mempertanyakan kepada Yesus perihal tibanya hari akhirat (Mrk
13:3, 4).
Setelah Yesus naik ke surga,
Andreas ada di antara rasul-rasul lainnya di ruang atas untuk menantikan
turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus. Konon, ia kemudian mewartakan Injil
di Scytia dan Yunani, dan kemudian menurut tradisi (yang agak diragukan), ia
pergi ke Byzantium, di mana ia mengangkat Stachys menjadi Uskup setempat.
Di mana, kapan, dan bagaimana Andreas wafat kurang diketahui jelas. Namun seturut tradisi, ia wafat di Patras, Acaia, digantung pada sebuah salib yang berbentuk huruf "X" (silang). Ia bergantung di salib itu selama 2 hari, dan selama itu ia terus berkotbah kepada khalayak yang datang menyaksikannya. Ia tidak dipakukan melainkan diikat saja pada salib itu, sehingga lebih lama ia menderita sebelum menghembuskan nafasnya. Salib ini kemudian dinamakan orang "Salib Santo Andreas".
Di mana, kapan, dan bagaimana Andreas wafat kurang diketahui jelas. Namun seturut tradisi, ia wafat di Patras, Acaia, digantung pada sebuah salib yang berbentuk huruf "X" (silang). Ia bergantung di salib itu selama 2 hari, dan selama itu ia terus berkotbah kepada khalayak yang datang menyaksikannya. Ia tidak dipakukan melainkan diikat saja pada salib itu, sehingga lebih lama ia menderita sebelum menghembuskan nafasnya. Salib ini kemudian dinamakan orang "Salib Santo Andreas".
Pada masa pemerintahan Kaisar
Konstansius II, salib relikui Andreas itu dipindahkan dari Patras ke gereja
para Rasul di Konstantinopel. Sesudah kota itu rusak oleh Perang Salib pada
tahun 1204, maka salib itu dicuri dan kemudian disimpan di katedral Amalfi di
Italia. Kurang jelas apakah ia pernah berkotbah di Rusia dan Skotlandia seperti
yang dikatakan oleh tradisi. Yang jelas ialah bahwa ia dijadikan pelindung
kedua negara itu.
http://www.imankatolik.or.id
Komentar
Posting Komentar