Kalender Liturgi
Kalender Liturgi 2015 Tahun B/I
Kalender Liturgi Iman Katolik tahun B/I - 2015
Bekerja sama dengan Komisi Liturgi KWI
Kalender Liturgi Iman Katolik tahun B/I - 2015
Bekerja sama dengan Komisi Liturgi KWI
==>Download<==
Pedoman tahun liturgi dan penanggalan liturgi mengatakan bahwa
karya keselamatan Kristus diperingati oleh Gereja Katolik dalam
perayaan-perayaan suci sepanjang tahun. Sekali sepekan, pada hari Minggu,
Gereja mengenangkan kebangkitan Tuhan. Kebangkitan Tuhan itu sendiri dirayakan
sekali setahun bersama dengan sengsara-Nya yang menyelamatkan, yaitu perayaan
Paskah, sebagai pesta yang paling agung. Sepanjang tahun misteri Kristus
diuraikan dan dirayakan oleh Gereja. Karya keselamatan Kristus yang diperingati
dan dirayakan sepanjang tahun oleh Gereja, sebagai tahun liturgi, dimulai pada
hari Minggu Adven I dan berakhir pada hari Minggu Biasa ke-34,yang diawali
dengan hari raya Kristus
Raja Semesta Alam. Tahun liturgi ini dijabarkan dalam tiga bagian besar, yaitu masa
Natal, masa Paskah dan masa Biasa.
Masa Natal
Masa Natal diawali dengan masa persiapan atau penantian akan kedatangan Tuhan, yang disebut masa Adven. Masa Adven terdiri dari 4 minggu, yang dimulai pada sore menjelang hari Minggu Adven dan berakhir pada sore menjelang hari raya Natal.Masa Adven ini ditandai dengan penyalaan lilin adven, yang disebut corona.
Masa Natal diawali dengan masa persiapan atau penantian akan kedatangan Tuhan, yang disebut masa Adven. Masa Adven terdiri dari 4 minggu, yang dimulai pada sore menjelang hari Minggu Adven dan berakhir pada sore menjelang hari raya Natal.Masa Adven ini ditandai dengan penyalaan lilin adven, yang disebut corona.
Masa
Natal merupakan pesta untuk merayakan kelahiran Tuhan, yang biasanya dirayakan
pada tanggal 25 Desember. Masa Natal berlangsung sore menjelang hari raya Natal
sampai dengan hari Minggu sesudah hari raya Penampakan Tuhan.
Masa Paskah
Di masa Paskah ini Gereja mengenang Perjamuan Terakhir pada hari Kamis Putih, wafat Tuhan pada hari Jumat Agung, dan kebangkitan Tuhan pada hari Minggu Paskah, yang disebut Trihari Suci atau Trihari Paskah. Masa Paskah berlangsung selama 50 hari, dimulai dari hari Minggu Paskah sampai hari Minggu Pentakosta. Masa ini merupakan saat-saat yang dipenuhi dengan suasana penuh sukacita. Dalam kurun waktu 50 hari ini, Gereja juga merayakan Kenaikan Tuhan yang terjadi 40 hari sesudah Paskah.
Di masa Paskah ini Gereja mengenang Perjamuan Terakhir pada hari Kamis Putih, wafat Tuhan pada hari Jumat Agung, dan kebangkitan Tuhan pada hari Minggu Paskah, yang disebut Trihari Suci atau Trihari Paskah. Masa Paskah berlangsung selama 50 hari, dimulai dari hari Minggu Paskah sampai hari Minggu Pentakosta. Masa ini merupakan saat-saat yang dipenuhi dengan suasana penuh sukacita. Dalam kurun waktu 50 hari ini, Gereja juga merayakan Kenaikan Tuhan yang terjadi 40 hari sesudah Paskah.
Masa Biasa
Di samping masa-masa liturgi yang bersifat khusus, Natal dan Paskah, dalam lingkaian tahun liturgi masih ada 34 minggu yang disebut masa Biasa. Masa Biasa ini dimulai pada hari Senin sesudah hari raya Penampakan Tuhan dan berlangsung sampai hari Selasa sebelum Rabu Abu. Sesudah itu, dimulai lagi pada hari Senin sesudah hari Minggu Pentakosta dan berakhir pada sore hari menjelang Minggu Adven I. Dalam tahun liturgi ini, Gereja Katolik juga telah menentukan pembagian bacaan-bacaan Kitab Suci yang diwartakan, dengan maksud agar umat beriman Katolik semakin terbantu untuk lebih memahami karya keselamatan yang dirayakannya. Adapun bacaan-bacaan Kitab Suci tersebut dapat dibagi menjadi bacaan mingguan dan bacaan harian.
Di samping masa-masa liturgi yang bersifat khusus, Natal dan Paskah, dalam lingkaian tahun liturgi masih ada 34 minggu yang disebut masa Biasa. Masa Biasa ini dimulai pada hari Senin sesudah hari raya Penampakan Tuhan dan berlangsung sampai hari Selasa sebelum Rabu Abu. Sesudah itu, dimulai lagi pada hari Senin sesudah hari Minggu Pentakosta dan berakhir pada sore hari menjelang Minggu Adven I. Dalam tahun liturgi ini, Gereja Katolik juga telah menentukan pembagian bacaan-bacaan Kitab Suci yang diwartakan, dengan maksud agar umat beriman Katolik semakin terbantu untuk lebih memahami karya keselamatan yang dirayakannya. Adapun bacaan-bacaan Kitab Suci tersebut dapat dibagi menjadi bacaan mingguan dan bacaan harian.
1. Bacaan Mingguan, terdiri dari:
a. Tahun A: bacaan Injil diambil dari Injil Matius, rnisal: tahun 2005, 2008, 2011, dst
b. Tahun B: bacaan Injil diambil dari Injil Markus, misal: tahun 2006, 2009, 2012, dst.
c. Tahun C: bacaan Injil diambil dari Injil Lukas, misal: tahun 2007, 2010, 20l3, dst.
d. Masa khusus : bacaan Injil diambil dari Injil Yohanes
2. Bacaan Harian, terdiri dari:
a. Tahun I : dipakai untuk tahun ganjil, misal: tahun 2007, 2009, 2011, dst.
b. Tahun II : dipakai untuk tahun genap, misal: tahun 2006, 2008, 2010, dst.
a. Tahun I : dipakai untuk tahun ganjil, misal: tahun 2007, 2009, 2011, dst.
b. Tahun II : dipakai untuk tahun genap, misal: tahun 2006, 2008, 2010, dst.
Dalam
merayakan misteri karya keselamatan Allah, yang terwujud dalam bentuk liturgi,
Gereja Katolik membutuhkan aneka sarana sebagai perlengkapan liturgi.
Perlengkapan liturgi dapat dilihat umat beriman Katolik, sehingga umat dapat memahami
makna di balik bentuk barang yang dipergunakan. Barang-barang ini dapat berupa
buku, pakaian, maupun benda-benda lain, yang dipergunakan dalam tindak liturgi.
Pelaksanaan
liturgi, baik perayaan Ekaristi maupun ibadat-ibadat lain, membutuhkan aneka buku
yang dapat menunjang kelancaran tindak liturgi tersebut. Buku-buku yang perlu
dipersiapkan itu meliputi Kitab Suci, Tata Perayaan Ekaristi, aneka doa, aneka
bacaan, aneka ibadat, nyanyian, dan sebagainya. Buku-buku yang dibutuhkan dalam
tindak liturgi itu hendaknya dibedakan antara buku pemimpin dan buku umat.
Buku-buku tersebut disesuaikan dengan tindak liturgi yang dirayakan.
Selain
itu, Gereja Katolik juga merayakan liturgi berdasarkan pada warna liturgis yang
berlaku pada saat-saat tertentu, yaitu:
- Putih: dikenakan untuk masa Paskah
dan Natal, pesta dan peringatan Tuhan Yesus (kecuali sengsara-Nya), Santa
Perawan Maria, para Malaikat, para Kudus (bukan martir), hari raya Semua
Orang Kudus (1 November), Yohanes Pembaptis (24 [uni), Yohanes Rasul (27
Desember), Takhta Rasul Petrus (22 Februari), dan bertobatnya Rasul Paulus
25 Januari).
- Merah: dikenakan pada hari Minggu
Palma dan Jumat Agung, hari raya Pentakosta, para Rasul, para pengarang
Injil, dan para Martir.
- Hijau: dikenakan dalam masa Biasa
sepanjang tahun.
- Ungu: dikenakan dalam masa Adven
dan Prapaskah, ibadat atau misa arwah.
Komentar
Posting Komentar